Sabtu, 15 Maret 2014

Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

       Bumi selalu berotasi pada porosnya dan berevolusi terhadap matahari, sementara bulan berotasi pada porosnya, berevolusi pada bumi, dan bersama-sama bumi mengitari matahari. Karena gerakan ini, suatu saat bumi, bulan, dan matahari terletak pada satu garis lurus.

A. Gerhana matahari

Gerhana Matahari

        Gerhana matahari terjadi jika posisi bulan terletak antara bumi dan matahari, akibatnya bulan membentuk bayangan di bumi, sehingga orang yang tinggal di belahan bumi tersebut tidak dapat melihat matahari. Ukuran bulan lebih kecil dari ukuran matahari, karena itu hanya sebagian kecil permukaan bumi yang benar-benar ditutupi bayangan bulan dan sama sekali tidak mendapatkan cahaya matahari. Daerah ini mengalami gerhana matahari total.


Skema Gerhana Matahari

B. Gerhana bulan



Gerhana Bulan


     Gerhana bulan terjadi saat matahari, bumi, bulan terletak satu garis lurus. Saat gerhana bulan, bumi terletak di antara matahari dan bulan, sehingga cahaya matahari mengenai bumi dan tidak sampai di bulan. Akibatnya bulan tidak memantulkan cahaya sama sekali ke bumi. Keadaan ini disebut gerhana bulan.



Skema Gerhana Bulan


Disusun Oleh:
Nama               : Sefrina Zafira R
Kelas                : 9 i
Sekolah            : SMP Negeri 1 Adiwerna
Tahun Ajaran    : 2011/2012

Sumber:

Sukis Wariyono, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 9. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. dan Gambar dari Google Images

Matahari sebagai Bintang dan Pusat Tata Surya

1. Tata Surya


Matahari sebagai Pusat Tata Surya
          Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus. Ada lima planet kerdil/katai, yaitu Ceres, Pluto, Haumea, Make-make, dan Eris, ada 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, salah satu diantaranya adalah bulan sebagai satelit alami bumi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.

2. Matahari


Matahari dengan bagian-bagianya

          Matahari adalah bintang induk Tata Surya dan merupakan komponen utama sistem Tata Surya ini. Bintang ini berukuran 332.830 massa bumi. Massa yang besar ini menyebabkan kepadatan inti yang cukup besar untuk bisa mendukung kesinambungan fusi nuklir dan menyemburkan sejumlah energi yang dahsyat. Kebanyakan energi ini dipancarkan ke luar angkasa dalam bentuk radiasi eletromagnetik, termasuk spektrum optik.
          Matahari dikategorikan ke dalam bintang kerdil kuning (tipe G V) yang berukuran tengahan, tetapi nama ini bisa menyebabkan kesalahpahaman, karena dibandingkan dengan bintang-bintang yang ada di dalam galaksi Bima Sakti, matahari termasuk cukup besar dan cemerlang. Bintang diklasifikasikan dengan diagram Hertzsprung-Russell, yaitu sebuah grafik yang menggambarkan hubungan nilai luminositas sebuah bintang terhadap suhu permukaannya. Secara umum, bintang yang lebih panas akan lebih cemerlang. Bintang-bintang yang mengikuti pola ini dikatakan terletak pada deret utama, dan matahari letaknya persis di tengah deret ini. Akan tetapi, bintang-bintang yang lebih cemerlang dan lebih panas dari matahari adalah langka, sedangkan bintang-bintang yang lebih redup dan dingin adalah umum.
Dipercayai bahwa posisi matahari pada deret utama secara umum merupakan "puncak hidup" dari sebuah bintang, karena belum habisnya hidrogen yang tersimpan untuk fusi nuklir. Saat ini Matahari tumbuh semakin cemerlang. Pada awal kehidupannya, tingkat kecemerlangannya adalah sekitar 70 persen dari kecermelangan sekarang.
          Matahari secara metalisitas dikategorikan sebagai bintang "populasi I". Bintang kategori ini terbentuk lebih akhir pada tingkat evolusi alam semesta, sehingga mengandung lebih banyak unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium ("metal" dalam sebutan astronomi) dibandingkan dengan bintang "populasi II". Unsur-unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium terbentuk di dalam inti bintang purba yang kemudian meledak. Bintang-bintang generasi pertama perlu punah terlebih dahulu sebelum alam semesta dapat dipenuhi oleh unsur-unsur yang lebih berat ini. Bintang-bintang tertua mengandung sangat sedikit metal, sedangkan bintang baru mempunyai kandungan metal yang lebih tinggi. Tingkat metalitas yang tinggi ini diperkirakan mempunyai pengaruh penting pada pembentukan sistem Tata Surya, karena terbentuknya planet adalah hasil penggumpalan metal.
          Di samping cahaya, matahari juga secara berkesinambungan memancarkan semburan partikel bermuatan (plasma) yang dikenal sebagai angin matahari. Semburan partikel ini menyebar keluar kira-kira pada kecepatan 1,5 juta kilometer per jam, menciptakan atmosfer tipis (heliosfer) yang merambah Tata Surya paling tidak sejauh 100 SA. Kesemuanya ini disebut medium antarplanet. Badai geomagnetis pada permukaan matahari, seperti semburan matahari (solar flares) dan lontaran massa korona (coronal mass ejection) menyebabkan gangguan pada heliosfer, menciptakan cuaca ruang angkasa. Struktur terbesar dari heliosfer dinamai lembar aliran heliosfer (heliospheric current sheet), sebuah spiral yang terjadi karena gerak rotasi magnetis matahari terhadap medium antarplanet. Medan magnet bumi mencegah atmosfer bumi berinteraksi dengan angin matahari. Venus dan Mars yang tidak memiliki medan magnet, atmosfernya habis terkikis ke luar angkasa. Interaksi antara angin matahari dan medan magnet bumi menyebabkan terjadinya aurora, yang dapat dilihat dekat kutub magnetik bumi.
          Heliosfer juga berperan melindungi Tata Surya dari sinar kosmik yang berasal dari luar Tata Surya. Medan magnet planet-planet menambah peran perlindungan selanjutnya. Densitas sinar kosmik pada medium antarbintang dan kekuatan medan magnet matahari mengalami perubahan pada skala waktu yang sangat panjang, sehingga derajat radiasi kosmis di dalam Tata Surya sendiri adalah bervariasi, meski tidak diketahui seberapa besar.
          Medium antarplanet juga merupakan tempat beradanya paling tidak dua daerah mirip piringan yang berisi debu kosmis. Yang pertama, awan debu zodiak, terletak di Tata Surya bagian dalam dan merupakan penyebab cahaya zodiak. Ini kemungkinan terbentuk dari tabrakan dalam sabuk asteroid yang disebabkan oleh interaksi dengan planet-planet. Daerah kedua membentang antara 10 SA sampai sekitar 40 SA, dan mungkin disebabkan oleh tabrakan yang mirip tetapi tejadi di dalam Sabuk Kuiper.

3. Bintang di daerah lingkungan sekitar Matahari

Bintang di daerah lingkungan sekitar Matahari

          Lingkungan galaksi terdekat dari Tata Surya adalah sesuatu yang dinamai Awan Antarbintang Lokal (Local Interstellar Cloud, atau Local Fluff), yaitu wilayah berawan tebal yang dikenal dengan nama Gelembung Lokal (Local Bubble), yang terletak di tengah-tengah wilayah yang jarang. Gelembung Lokal ini berbentuk rongga mirip jam pasir yang terdapat pada medium antarbintang, dan berukuran sekitar 300 tahun cahaya. Gelembung ini penuh ditebari plasma bersuhu tinggi yang mungkin berasal dari beberapa supernova yang belum lama terjadi.
          Di dalam jarak sepuluh tahun cahaya (95 triliun km) dari matahari, jumlah bintang relatif sedikit. Bintang yang terdekat adalah sistem kembar tiga Alpha Centauri, yang berjarak 4,4 tahun cahaya. Alpha Centauri A dan B merupakan bintang ganda mirip dengan matahari, sedangkan Centauri C adalah kerdil merah (disebut juga (Proxima Centauri) yang mengedari kembaran ganda pertama pada jarak 0,2 tahun cahaya. Bintang-bintang terdekat berikutnya adalah sebuah kerdil merah yang dinamai Bintang Barnard (5,9 tahun cahaya), Wolf 359 (7,8 tahun cahaya) dan Lalande 21185 (8,3 tahun cahaya). Bintang terbesar dalam jarak sepuluh tahun cahaya adalah Sirius, sebuah bintang cemerlang dikategori 'urutan utama' kira-kira bermassa dua kali massa matahari, dan dikelilingi oleh sebuah kerdil putih bernama Sirius B. Keduanya berjarak 8,6 tahun cahaya. Sisa sistem selebihnya yang terletak di dalam jarak 10 tahun cahaya adalah sistem bintang ganda kerdil merah Luyten 726-8 (8,7 tahun cahaya) dan sebuah kerdial merah bernama Ross 154 (9,7 tahun cahaya). Bintang tunggal terdekat yang mirip matahari adalah Tau Ceti, yang terletak 11,9 tahun cahaya. Bintang ini kira-kira berukuran 80% berat matahari, tetapi kecemerlangannya (luminositas) hanya 60%. Planet luar Tata Surya terdekat dari matahari, yang diketahui sejauh ini adalah di bintang Epsilon Eridani, sebuah bintang yang sedikit lebih pudar dan lebih merah dibandingkan matahari. Letaknya sekitar 10,5 tahun cahaya. Planet bintang ini yang sudah dipastikan, bernama Epsilon Eridani b, kurang lebih berukuran 1,5 kali massa Yupiter dan mengelilingi induk bintangnya dengan jarak 6,9 tahun cahaya.

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Surya

Gambar dari Google Images

Cermin Cembung


          Cermin cembung adalah cermin yang permukaan pantulnya melengkung ke luar.  Cermin cembung mempunyai bagian-bagian sebagai berikut.

P    : titik pusat kelengkungan cermin
F    : titik fokus
O   : titik pusat permukaan cermin
OF : jarak fokus, panjangnya ½ jari-jari kelengkungan cermin ( f )
OP : sumbu utama cermin


          Cermin cembung memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

a.       Berkas sinar yang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus.
b.      Cermin cembung bersifat menyebarkan cahaya atau disebut divergen.
          Ada tiga buah sinar istimewa pada cermin cembung. Ketiga sinar istimewa tersebut dilukiskan pada gambar berikut.

          Berdasarkan gambar di samping, dapat diketahui bahwa sinar-sinar istimewa pada cermin cembung adalah sebagai berikut.
a.       Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus.
b.      Sinar datang menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.
c.       Sinar datang menuju pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan melalui sinar datang.

          Untuk menentukan letak dan sifat bayangan pada cermin cembung, digunakan dua buah sinar istimewa. Sifat bayangan yang terbentuk oleh cermin cembung sama dengan sifat bayangan pada cermin cekung. Persamaan yang berlaku pada cermin cembung juga sama dengan persamaan pada cermin cekung, yaitu:
Keterangan:
f : fokus cermin (cm atau m)
s : jarak benda ke cermin (cm atau m)
s' : jarak bayangan ke cermin (cm atau m)
R : jari-jari (cm atau m)
h': tinggi bayangan (cm atau m)
h : tinggi benda (cm atau m)
M : perbesaran



          Perbedaan persamaan cermin cekung dan cermin cembung terletak pada nilai fokus kedua cermin. Fokus cermin cekung bernilai positif (+), sedangkan fokus cermin cembung bernilai negatif (-).

Penyusun:
Siti Nurhaliza. IX-D. SMP Negeri 1 Adiwerna. 2011
SUMBER :
H. Moch. Agus Krisno, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 8. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Wasis, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 8. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Gambar dari google images

Sumber: http://semi-yanto.blogspot.com/2011/10/cermin-cembung.html

Cermin Cekung


Cermin cekung adalah cermin yang permukaan pantulnya melengkung ke dalam. Cermin cekung mempunyai bagian-bagian sebagai berikut.

         P                        : titik pusat kelengkungan cermin
         F                        : titik fokus
        O                        : titik pusat permukaan cermin
        OF                      : jarak fokus, panjangnya ½ jari-jari kelengkungan                                                            cermin ( f )
        OP                     : sumbu utama cermin
        R1, R2, dan R3  : ruang di depan cermin
        R4                      : ruang di belakang cermin



Cermin cekung memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
a.       Cermin cekung akan memantulkan sinar-sinar sejajar menuju titik fokusnya.
b.      Cermin cekung bersifat mengumpulkan cahaya atau disebut konvergen.
Ada tiga buah sinar istimewa pada cermin cekung. Ketiga sinar istimewa tersebut dilukiskan pada gambar berikut.

 Dari gambar di samping, dapat diketahui bahwa:
a.       sinar datang yang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus,
b.      sinar datang yang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama, dan
c.       sinar datang yang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui jalan semula.
Untuk melukiskan bayangan pada cermin cekung digunakan dua sinar istimewa. Perpotongan dua sinar istimewa tersebut merupakan letak bayangan benda. Sifat bayangan yang terbentuk oleh cermin cekung tergantung pada letak benda dan letak bayangan.
contoh pembentukan bayangan pada cermin cekung









a.       Benda di R3 dan bayangan di R2 maka sifat bayangannya adalah nyata, terbalik, dan diperkecil.
b.      Benda di R2 dan bayangan di R3 maka sifat bayangannya adalah nyata, terbalik, dan diperbesar.
c.       Benda di titik P dan bayangan di titik P maka sifat bayangannya adalah nyata, terbalik, dan sama besar.
d.      Benda di R1 dan bayangan di R4 maka sifat bayangannya maya, tegak, dan diperbesar.
e.      Benda di titik fokus maka tidak terjadi bayangan.

Persamaan yang berlaku untuk cermin cekung adalah sebagai berikut.



Keterangan:
f : fokus cermin (cm atau m)
s : jarak benda ke cermin (cm atau m)
s' : jarak bayangan ke cermin (cm atau m)
R : jari-jari (cm atau m)


Sedangkan perbesaran cermin cekung dapat ditentukan dengan rumus berikut.


h': tinggi bayangan (cm atau m)
h : tinggi benda (cm atau m)
M : perbesaran


Sifat bayangan yang terbentuk pada cermin cekung juga dapat ditentukan dengan cara berikut.

a.       Jika s' bernilai (+) maka bayangan bersifat nyata dan terbalik, namun jika s' bernilai (-) maka bayangan          bersifat maya dan tegak.
b.      Jika M > 1 maka bayangan diperbesar. Jika M = 1 maka bayangan sama besar dengan benda. Jika M <       1 maka bayangan diperkecil.


Penyusun:
Siti Nurhaliza. IX-D. SMP Negeri 1 Adiwerna. 2011
SUMBER :
H. Moch. Agus Krisno, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 8. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Wasis, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 8. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Gambar dari google images

Cermin Datar


Cermin datar menghasilkan pemantulan teratur. 

Oleh karena itu, bayangan yang dihasilkan dapat digambarkan. Berdasar pengamatan dengan menggunakan cakra optik, Snellius menyimpulkan hal-hal berikut.
a.       Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
b.      Sudut datang sama dengan sudut pantul.

Pernyataan Snellius tersebut dikenal dengan hukum pemantulan cahaya (sinar). Jika dua buah cermin datar disusun sehingga membentuk sudut maka akan diperoleh beberapa buah bayangan. Banyak bayangan yang terbentuk antara dua cermin dapat dinyatakan dalam persamaan berikut.

Penyusun: 
SITI NURHALIZA. IX-D. SMP Negeri 1 Adiwerna. 2011
SUMBER :
H. Moch. Agus Krisno, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 8. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Wasis, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 8. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Gambar dari google images


Teori Cahaya dan Hukum Pemantulan Cahaya

Teori Cahaya dan Hukum Pemantulan Cahaya

A)     Teori tentang cahaya yang dikemukakan oleh para ilmuwan.
1.       Isaac Newton, menyatakan bahwa cahaya adalah partikel-partikel kecil yang disebut korpuskel. Bila suatu sumber cahaya memancarkan cahaya maka partikel-partikel tersebut akan mengenai mata dan menimbulkan kesan akan benda tersebut.
2.       Huygens, menyatakan bahwa cahaya merupakan gelombang, karena sifat-sifat cahaya mirip dengan sifat-sifat gelombang bunyi. Perbedaan antara gelombang cahaya dan gelombang bunyi terletak pada panjang gelombang dan frekuensinya.
3.       Maxwell, menyatakan bahwa sesungguhnya cahaya merupakan gelombang elektromagnetik karena kecepatan gelombang elektromagnetik sama dengan kecepatan cahaya, yaitu sebesar 3 × 108 m/s. Gelombang elektromagnetik tercipta dari perpaduan antara kuat medan listrik dan kuat medan magnet yang saling tegak lurus. Gelombang elektromagnetik juga termasuk gelombang transversal, yang ditunjukkan dengan peristiwa polarisasi. Berdasarkan penelitian-penelitian lebih lanjut, cahaya merupakan suatu gelombang elektromagnetik yang dalam kondisi tertentu dapat berkelakuan seperti suatu partikel. Sebagai sebuah gelombang, cahaya dapat dipantulkan dan dibiaskan, serta mengalami polarisasi dan interferensi.
B)      Bayangan dapat dibedakan menjadi dua jenis.
1.       Bayangan umbra, yaitu bayangan yang benar-benar gelap dengan kata lain bayangan yang tidak mendapat cahaya sama sekali.
2.       Bayangan penumbra, yaitu bayangan yang tidak terlalu gelap dengan kata lain bayangan yang masih mendapatkan cahaya.
C)      Hukum Pemantulan Cahaya
1.       Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
2.       Sudut datang sama dengan sudut pantul.
D)     Jenis Pemantulan Cahaya
1.       Pemantulan teratur, terjadi pada permukaan pantul yang mendatar atau rata. Ketika seberkas cahaya mengenai permukaan pantul yang rata, seluruh cahaya yang datang akan dipantulkan dengan arah yang teratur. Pemantulan teratur bersifat menyilaukan, namun ukuran bayangan yang terbentuk sesuai dengan ukuran benda. Pemantulan teratur biasa terjadi pada cermin. Cermin merupakan alat yang dapat memantulkan hampir seluruh cahaya yang mengenainya. Cermin ada tiga macam, yaitu cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung.


2.       Pemantulan baur,  terjadi pada permukaan pantul yang tidak rata, misalnya dinding dan kayu. Ketika cahaya mengenai permukaan pantul yang tidak rata maka cahaya tersebut dipantulkan dengan arah yang tidak beraturan. Pemantulan baur dapat mendatangkan keuntungan sebagai berikut: (a) Tempat yang tidak terkena cahaya secara langsung masih terlihat terang. (2) Berkas cahaya pantulnya tidak menyilaukan.


Manfaat Pemantulan Cahaya
Penyusun: SITI NURHALIZA. IX-D. SMP Negeri 1 Adiwerna. 2011
SUMBER :
H. Moch. Agus Krisno, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 8. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Wasis, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 8. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

sumber: http://semi-yanto.blogspot.com/2011/09/teori-cahaya-dan-hukum-pemantulan.html

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons