This is featured post 1 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
Sabtu, 15 Maret 2014
Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan
03.07
Unknown
No comments
Bumi selalu berotasi pada porosnya dan berevolusi terhadap
matahari, sementara bulan berotasi pada porosnya, berevolusi pada bumi, dan
bersama-sama bumi mengitari matahari. Karena gerakan ini, suatu saat bumi,
bulan, dan matahari terletak pada satu garis lurus.
A. Gerhana matahari
Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi jika posisi bulan terletak antara
bumi dan matahari, akibatnya bulan membentuk bayangan di bumi, sehingga orang
yang tinggal di belahan bumi tersebut tidak dapat melihat matahari. Ukuran
bulan lebih kecil dari ukuran matahari, karena itu hanya sebagian kecil
permukaan bumi yang benar-benar ditutupi bayangan bulan dan sama sekali tidak
mendapatkan cahaya matahari. Daerah ini mengalami gerhana matahari total.
Skema Gerhana Matahari
B. Gerhana bulan
Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi saat matahari, bumi, bulan terletak
satu garis lurus. Saat gerhana bulan, bumi terletak di antara matahari dan
bulan, sehingga cahaya matahari mengenai bumi dan tidak sampai di bulan.
Akibatnya bulan tidak memantulkan cahaya sama sekali ke bumi. Keadaan ini
disebut gerhana bulan.
Skema Gerhana Bulan
Disusun Oleh:
Nama :
Sefrina Zafira R
Kelas :
9 i
Sekolah :
SMP Negeri 1 Adiwerna
Tahun Ajaran :
2011/2012
Sumber:
Sukis Wariyono, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 9. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. dan Gambar dari Google Images
Matahari sebagai Bintang dan Pusat Tata Surya
02.56
Unknown
No comments
1. Tata Surya
Matahari sebagai Pusat Tata Surya
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas
sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya
gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah
diketahui dengan orbit berbentuk elips, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars,
Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus. Ada lima planet kerdil/katai, yaitu Ceres,
Pluto, Haumea, Make-make, dan Eris, ada 173 satelit alami yang telah
diidentifikasi, salah satu diantaranya adalah bulan sebagai satelit alami bumi,
dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
2. Matahari
Matahari dengan bagian-bagianya
Matahari adalah bintang induk Tata Surya dan merupakan
komponen utama sistem Tata Surya ini. Bintang ini berukuran 332.830 massa bumi.
Massa yang besar ini menyebabkan kepadatan inti yang cukup besar untuk bisa
mendukung kesinambungan fusi nuklir dan menyemburkan sejumlah energi yang
dahsyat. Kebanyakan energi ini dipancarkan ke luar angkasa dalam bentuk radiasi
eletromagnetik, termasuk spektrum optik.
Matahari dikategorikan ke dalam bintang kerdil kuning (tipe
G V) yang berukuran tengahan, tetapi nama ini bisa menyebabkan kesalahpahaman,
karena dibandingkan dengan bintang-bintang yang ada di dalam galaksi Bima
Sakti, matahari termasuk cukup besar dan cemerlang. Bintang diklasifikasikan
dengan diagram Hertzsprung-Russell, yaitu sebuah grafik yang menggambarkan
hubungan nilai luminositas sebuah bintang terhadap suhu permukaannya. Secara
umum, bintang yang lebih panas akan lebih cemerlang. Bintang-bintang yang
mengikuti pola ini dikatakan terletak pada deret utama, dan matahari letaknya
persis di tengah deret ini. Akan tetapi, bintang-bintang yang lebih cemerlang
dan lebih panas dari matahari adalah langka, sedangkan bintang-bintang yang
lebih redup dan dingin adalah umum.
Dipercayai bahwa posisi matahari pada deret utama secara
umum merupakan "puncak hidup" dari sebuah bintang, karena belum
habisnya hidrogen yang tersimpan untuk fusi nuklir. Saat ini Matahari tumbuh
semakin cemerlang. Pada awal kehidupannya, tingkat kecemerlangannya adalah
sekitar 70 persen dari kecermelangan sekarang.
Matahari secara metalisitas dikategorikan sebagai bintang
"populasi I". Bintang kategori ini terbentuk lebih akhir pada tingkat
evolusi alam semesta, sehingga mengandung lebih banyak unsur yang lebih berat
daripada hidrogen dan helium ("metal" dalam sebutan astronomi)
dibandingkan dengan bintang "populasi II". Unsur-unsur yang lebih
berat daripada hidrogen dan helium terbentuk di dalam inti bintang purba yang
kemudian meledak. Bintang-bintang generasi pertama perlu punah terlebih dahulu
sebelum alam semesta dapat dipenuhi oleh unsur-unsur yang lebih berat ini.
Bintang-bintang tertua mengandung sangat sedikit metal, sedangkan bintang baru
mempunyai kandungan metal yang lebih tinggi. Tingkat metalitas yang tinggi ini
diperkirakan mempunyai pengaruh penting pada pembentukan sistem Tata Surya,
karena terbentuknya planet adalah hasil penggumpalan metal.
Di samping cahaya, matahari juga secara berkesinambungan
memancarkan semburan partikel bermuatan (plasma) yang dikenal sebagai angin
matahari. Semburan partikel ini menyebar keluar kira-kira pada kecepatan 1,5
juta kilometer per jam, menciptakan atmosfer tipis (heliosfer) yang merambah
Tata Surya paling tidak sejauh 100 SA. Kesemuanya ini disebut medium
antarplanet. Badai geomagnetis pada permukaan matahari, seperti semburan
matahari (solar flares) dan lontaran massa korona (coronal mass ejection)
menyebabkan gangguan pada heliosfer, menciptakan cuaca ruang angkasa. Struktur
terbesar dari heliosfer dinamai lembar aliran heliosfer (heliospheric current
sheet), sebuah spiral yang terjadi karena gerak rotasi magnetis matahari
terhadap medium antarplanet. Medan magnet bumi mencegah atmosfer bumi
berinteraksi dengan angin matahari. Venus dan Mars yang tidak memiliki medan
magnet, atmosfernya habis terkikis ke luar angkasa. Interaksi antara angin matahari
dan medan magnet bumi menyebabkan terjadinya aurora, yang dapat dilihat dekat
kutub magnetik bumi.
Heliosfer juga berperan melindungi Tata Surya dari sinar
kosmik yang berasal dari luar Tata Surya. Medan magnet planet-planet menambah
peran perlindungan selanjutnya. Densitas sinar kosmik pada medium antarbintang
dan kekuatan medan magnet matahari mengalami perubahan pada skala waktu yang
sangat panjang, sehingga derajat radiasi kosmis di dalam Tata Surya sendiri
adalah bervariasi, meski tidak diketahui seberapa besar.
Medium antarplanet juga merupakan tempat beradanya paling
tidak dua daerah mirip piringan yang berisi debu kosmis. Yang pertama, awan
debu zodiak, terletak di Tata Surya bagian dalam dan merupakan penyebab cahaya
zodiak. Ini kemungkinan terbentuk dari tabrakan dalam sabuk asteroid yang
disebabkan oleh interaksi dengan planet-planet. Daerah kedua membentang antara
10 SA sampai sekitar 40 SA, dan mungkin disebabkan oleh tabrakan yang mirip
tetapi tejadi di dalam Sabuk Kuiper.
3. Bintang di daerah lingkungan sekitar Matahari
Bintang di daerah lingkungan sekitar Matahari
Lingkungan galaksi terdekat dari Tata Surya adalah sesuatu
yang dinamai Awan Antarbintang Lokal (Local Interstellar Cloud, atau Local
Fluff), yaitu wilayah berawan tebal yang dikenal dengan nama Gelembung Lokal
(Local Bubble), yang terletak di tengah-tengah wilayah yang jarang. Gelembung
Lokal ini berbentuk rongga mirip jam pasir yang terdapat pada medium
antarbintang, dan berukuran sekitar 300 tahun cahaya. Gelembung ini penuh
ditebari plasma bersuhu tinggi yang mungkin berasal dari beberapa supernova
yang belum lama terjadi.
Di dalam jarak sepuluh tahun cahaya (95 triliun km) dari
matahari, jumlah bintang relatif sedikit. Bintang yang terdekat adalah sistem
kembar tiga Alpha Centauri, yang berjarak 4,4 tahun cahaya. Alpha Centauri A
dan B merupakan bintang ganda mirip dengan matahari, sedangkan Centauri C
adalah kerdil merah (disebut juga (Proxima Centauri) yang mengedari kembaran
ganda pertama pada jarak 0,2 tahun cahaya. Bintang-bintang terdekat berikutnya
adalah sebuah kerdil merah yang dinamai Bintang Barnard (5,9 tahun cahaya),
Wolf 359 (7,8 tahun cahaya) dan Lalande 21185 (8,3 tahun cahaya). Bintang
terbesar dalam jarak sepuluh tahun cahaya adalah Sirius, sebuah bintang cemerlang
dikategori 'urutan utama' kira-kira bermassa dua kali massa matahari, dan
dikelilingi oleh sebuah kerdil putih bernama Sirius B. Keduanya berjarak 8,6
tahun cahaya. Sisa sistem selebihnya yang terletak di dalam jarak 10 tahun
cahaya adalah sistem bintang ganda kerdil merah Luyten 726-8 (8,7 tahun cahaya)
dan sebuah kerdial merah bernama Ross 154 (9,7 tahun cahaya). Bintang tunggal
terdekat yang mirip matahari adalah Tau Ceti, yang terletak 11,9 tahun cahaya.
Bintang ini kira-kira berukuran 80% berat matahari, tetapi kecemerlangannya
(luminositas) hanya 60%. Planet luar Tata Surya terdekat dari matahari, yang
diketahui sejauh ini adalah di bintang Epsilon Eridani, sebuah bintang yang
sedikit lebih pudar dan lebih merah dibandingkan matahari. Letaknya sekitar
10,5 tahun cahaya. Planet bintang ini yang sudah dipastikan, bernama Epsilon
Eridani b, kurang lebih berukuran 1,5 kali massa Yupiter dan mengelilingi induk
bintangnya dengan jarak 6,9 tahun cahaya.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Surya
Gambar dari Google Images
Cermin Cembung
02.29
Unknown
No comments
Cermin cembung adalah cermin yang permukaan pantulnya
melengkung ke luar. Cermin cembung
mempunyai bagian-bagian sebagai berikut.
P : titik pusat kelengkungan
cermin
F : titik fokus
O : titik pusat permukaan cermin
O : titik pusat permukaan cermin
OF : jarak fokus, panjangnya ½
jari-jari kelengkungan cermin ( f )
OP : sumbu utama cermin
Cermin cembung memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
a.
Berkas sinar yang sejajar sumbu utama
dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus.
b.
Cermin cembung bersifat menyebarkan cahaya atau
disebut divergen.
Ada tiga buah sinar istimewa pada cermin cembung. Ketiga
sinar istimewa tersebut dilukiskan pada gambar berikut.
Berdasarkan gambar di samping, dapat diketahui bahwa
sinar-sinar istimewa pada cermin cembung adalah sebagai berikut.
a.
Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan
seolah-olah berasal dari titik fokus.
b.
Sinar datang menuju titik fokus dipantulkan
sejajar sumbu utama.
c.
Sinar datang menuju pusat kelengkungan cermin
akan dipantulkan melalui sinar datang.
Untuk menentukan letak dan sifat bayangan pada cermin
cembung, digunakan dua buah sinar istimewa. Sifat bayangan yang terbentuk oleh
cermin cembung sama dengan sifat bayangan pada cermin cekung. Persamaan yang
berlaku pada cermin cembung juga sama dengan persamaan pada cermin cekung,
yaitu:
Keterangan:
f : fokus cermin (cm atau m)
s : jarak benda ke cermin (cm atau
m)
s' : jarak bayangan ke cermin (cm
atau m)
R : jari-jari (cm atau m)
h': tinggi bayangan (cm atau m)
h : tinggi benda (cm atau m)
M : perbesaran
Perbedaan persamaan cermin cekung dan cermin cembung
terletak pada nilai fokus kedua cermin. Fokus cermin cekung bernilai positif
(+), sedangkan fokus cermin cembung bernilai negatif (-).
Penyusun:
Siti Nurhaliza. IX-D. SMP Negeri 1 Adiwerna. 2011
SUMBER :
H. Moch. Agus Krisno, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 8. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Wasis, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 8. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Gambar dari google images
Sumber: http://semi-yanto.blogspot.com/2011/10/cermin-cembung.html
Penyusun:
Siti Nurhaliza. IX-D. SMP Negeri 1 Adiwerna. 2011
SUMBER :
H. Moch. Agus Krisno, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 8. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Wasis, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 8. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Gambar dari google images
Sumber: http://semi-yanto.blogspot.com/2011/10/cermin-cembung.html
Cermin Cekung
01.34
Unknown
No comments
Cermin cekung adalah cermin yang permukaan pantulnya
melengkung ke dalam. Cermin cekung mempunyai bagian-bagian sebagai berikut.
P : titik pusat kelengkungan cermin
F : titik fokus
O : titik pusat permukaan cermin
OF : jarak fokus, panjangnya ½ jari-jari
kelengkungan cermin ( f )
OP : sumbu utama cermin
R1, R2, dan R3 : ruang di depan cermin
R4 : ruang di belakang cermin
Cermin cekung memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
a.
Cermin cekung akan memantulkan sinar-sinar
sejajar menuju titik fokusnya.
b.
Cermin cekung bersifat mengumpulkan cahaya atau
disebut konvergen.
Ada tiga buah sinar istimewa pada cermin cekung. Ketiga
sinar istimewa tersebut dilukiskan pada gambar berikut.
Dari gambar di
samping, dapat diketahui bahwa:
a.
sinar datang yang sejajar sumbu utama
dipantulkan melalui titik fokus,
b.
sinar datang yang melalui titik fokus
dipantulkan sejajar sumbu utama, dan
c.
sinar datang yang melalui pusat kelengkungan
cermin dipantulkan melalui jalan semula.
Untuk melukiskan bayangan pada cermin cekung digunakan dua
sinar istimewa. Perpotongan dua sinar istimewa tersebut merupakan letak
bayangan benda. Sifat bayangan yang terbentuk oleh cermin cekung tergantung
pada letak benda dan letak bayangan.
contoh pembentukan bayangan pada cermin cekung
a.
Benda di R3 dan bayangan di R2 maka sifat
bayangannya adalah nyata, terbalik, dan diperkecil.
b.
Benda di R2 dan bayangan di R3 maka sifat
bayangannya adalah nyata, terbalik, dan diperbesar.
c.
Benda di titik P dan bayangan di titik P maka
sifat bayangannya adalah nyata, terbalik, dan sama besar.
d.
Benda di R1 dan bayangan di R4 maka sifat
bayangannya maya, tegak, dan diperbesar.
e.
Benda di titik fokus maka tidak terjadi
bayangan.
Persamaan yang berlaku untuk cermin cekung adalah sebagai
berikut.
Keterangan:
f : fokus cermin (cm atau m)
s : jarak benda ke cermin (cm atau m)
s' : jarak bayangan ke cermin (cm atau m)
R
: jari-jari (cm atau m)
Sedangkan perbesaran cermin cekung dapat ditentukan dengan
rumus berikut.
h': tinggi bayangan (cm atau m)
h : tinggi benda (cm atau m)
M : perbesaran
Sifat bayangan yang terbentuk pada cermin cekung juga dapat
ditentukan dengan cara berikut.
a.
Jika s' bernilai (+) maka bayangan bersifat
nyata dan terbalik, namun jika s' bernilai (-) maka bayangan bersifat maya dan
tegak.
b.
Jika M > 1 maka bayangan diperbesar. Jika M =
1 maka bayangan sama besar dengan benda. Jika M < 1 maka bayangan
diperkecil.
Penyusun:
Siti Nurhaliza. IX-D. SMP Negeri 1 Adiwerna. 2011
SUMBER :
H. Moch. Agus Krisno, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 8. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Wasis, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 8. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Gambar dari google images
Cermin Datar
01.15
Unknown
No comments
Cermin datar menghasilkan pemantulan teratur.
Oleh karena
itu, bayangan yang dihasilkan dapat digambarkan. Berdasar pengamatan dengan
menggunakan cakra optik, Snellius menyimpulkan hal-hal berikut.
a.
Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul
terletak pada satu bidang datar.
b.
Sudut datang sama dengan sudut pantul.
Pernyataan Snellius tersebut dikenal dengan hukum pemantulan
cahaya (sinar). Jika dua buah cermin datar disusun sehingga membentuk sudut
maka akan diperoleh beberapa buah bayangan. Banyak bayangan yang terbentuk
antara dua cermin dapat dinyatakan dalam persamaan berikut.
Penyusun:
SITI NURHALIZA. IX-D. SMP Negeri 1 Adiwerna. 2011
SUMBER :
H. Moch. Agus Krisno, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 8. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Wasis, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 8. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Gambar dari google images
Teori Cahaya dan Hukum Pemantulan Cahaya
01.06
Unknown
No comments
Teori Cahaya dan Hukum Pemantulan Cahaya
A)
Teori tentang cahaya yang dikemukakan oleh para
ilmuwan.
1.
Isaac Newton, menyatakan bahwa cahaya adalah
partikel-partikel kecil yang disebut korpuskel. Bila suatu sumber cahaya
memancarkan cahaya maka partikel-partikel tersebut akan mengenai mata dan
menimbulkan kesan akan benda tersebut.
2.
Huygens, menyatakan bahwa cahaya merupakan
gelombang, karena sifat-sifat cahaya mirip dengan sifat-sifat gelombang bunyi.
Perbedaan antara gelombang cahaya dan gelombang bunyi terletak pada panjang
gelombang dan frekuensinya.
3.
Maxwell, menyatakan bahwa sesungguhnya cahaya merupakan
gelombang elektromagnetik karena kecepatan gelombang elektromagnetik sama
dengan kecepatan cahaya, yaitu sebesar 3 × 108 m/s. Gelombang elektromagnetik
tercipta dari perpaduan antara kuat medan listrik dan kuat medan magnet yang
saling tegak lurus. Gelombang elektromagnetik juga termasuk gelombang
transversal, yang ditunjukkan dengan peristiwa polarisasi. Berdasarkan
penelitian-penelitian lebih lanjut, cahaya merupakan suatu gelombang
elektromagnetik yang dalam kondisi tertentu dapat berkelakuan seperti suatu
partikel. Sebagai sebuah gelombang, cahaya dapat dipantulkan dan dibiaskan,
serta mengalami polarisasi dan interferensi.
B)
Bayangan dapat dibedakan menjadi dua jenis.
1.
Bayangan umbra, yaitu bayangan yang benar-benar
gelap dengan kata lain bayangan yang tidak mendapat cahaya sama sekali.
2.
Bayangan penumbra, yaitu bayangan yang tidak
terlalu gelap dengan kata lain bayangan yang masih mendapatkan cahaya.
C)
Hukum Pemantulan Cahaya
1.
Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal
terletak pada satu bidang datar.
2.
Sudut datang sama dengan sudut pantul.
D)
Jenis Pemantulan Cahaya
1.
Pemantulan teratur, terjadi pada permukaan
pantul yang mendatar atau rata. Ketika seberkas cahaya mengenai permukaan
pantul yang rata, seluruh cahaya yang datang akan dipantulkan dengan arah yang
teratur. Pemantulan teratur bersifat menyilaukan, namun ukuran bayangan yang
terbentuk sesuai dengan ukuran benda. Pemantulan teratur biasa terjadi pada
cermin. Cermin merupakan alat yang dapat memantulkan hampir seluruh cahaya yang
mengenainya. Cermin ada tiga macam, yaitu cermin datar, cermin cekung, dan
cermin cembung.
2.
Pemantulan baur,
terjadi pada permukaan pantul yang tidak rata, misalnya dinding dan
kayu. Ketika cahaya mengenai permukaan pantul yang tidak rata maka cahaya
tersebut dipantulkan dengan arah yang tidak beraturan. Pemantulan baur dapat
mendatangkan keuntungan sebagai berikut: (a) Tempat yang tidak terkena cahaya
secara langsung masih terlihat terang. (2) Berkas cahaya pantulnya tidak
menyilaukan.
Manfaat Pemantulan Cahaya
Penyusun: SITI NURHALIZA. IX-D. SMP Negeri 1 Adiwerna. 2011
SUMBER :
H. Moch. Agus Krisno, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 8.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Wasis, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 8. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
sumber: http://semi-yanto.blogspot.com/2011/09/teori-cahaya-dan-hukum-pemantulan.html